Pentingnya Restorasi Gambut Bagi Masyarakat dan Lingkungan


Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia pada akhir tahun 2015 merupakan kebakaran yang sangat parah. Hal itu terjadi karena lahan gambut yang telah di keringkan. Kondisi lahan gambut pada saat itu sunguh memprihatinkan, saat itu masyarakat telah mengabaikan gambut bahkan ada yang merusaknya secara perlahan. Padahal gambut menjaga keseimbangan alam bagi lingkungan di sekitarnya. Ia mengatur tata air, memberi manfaat ekonomi, dan menyimpan berbagai keanekaragaman hayati. Namun sayang dalam perjalanan waktu sering di salahgunakan. Oleh karena itu peraturan Presiden No. 1 tahun 2016 berbunyi “Merestorasi gambut seluas 2 juta hektar dalam waktu 5 tahun” dan Bpk. Joko Widodo mengatakan “Semua pihak harus menjaga ekosistem lahan gambut secara lestari sehingga pemanfaatan lahan gambut untuk tujuan ekonomi dan kesejahteraan dapat dilakukan tanpa mengabaikan aspek kelestarian lingkungan”
Maka dari itu kita sebagai masyarakat harus merestorasi gambut dengan baik dan benar. Pengertian restorasi gambut sendiri yaitu, proses panjang untuk mengembalikan fungsi ekologi lahan gambut, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak dari menyusutnya lahan gambut.
Langkah-langkah untuk merestorasi gambut yaitu dengan cara :
1. memetakan gambut
2. menentukan jenis, pelaku, dan rentang waktu pelaksanaan restorasi
3. membasahi gambut (rewetting)
4. menanam di lahan gambut (revegetasi)
5. memberdayakan masyarakat lokal

Membahas langkah yang pertama, yaitu Memetakan gambut
Pemetaan gambut sangat di perlukan agar bisa menentukan lokasi gambut yang menyusut dan mengetahui tipe serta kedalamannya. Juga dengan adanya pemetaan gambut, dapat membantu mengurangi berkurangnya area lahan gambut akibat konversi lahan melalui kebijakan-kebijakan yang tepat guna (robust) berlandaskan temuan-temuan kajian lahan gambut. Pemetaan ini juga merupakan langkah awal yang rumit, karena kondisi gambut yang berbeda memerlukan jenis restorasi yang berbeda pula, misalnya dalam menentukan letak pembuatan sekat kanal untuk mengatur kadar air.
Agar bisa melakukan upaya restorasi yang tepat, maka masyarakat harus menggunakan metodologi yang tepat juga. Seperti yang pemerintah lakukan yaitu, menciptakan Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG), agar memudahkan perlindungan dan pengelolaan gambut. Saat ini tercatat ada 408 KHG dengan luas total 21,7 juta hektar dimana 12,9 Juta hektar adalah lahan gambut dan sisanya merupakan lahan mineral.
untuk lebih jelasnya mari kita lihat video di bawah ini,


Lalu langkah yang ke dua, Menentukan jenis, pelaku, dan rentang waktu pelaksanaan restorasi


Setelah melakukan pemetaan gambut, pelaku restorasi dapat menentukan jenis restorasi yang sesuai dengan kondisi gambut. Ada gambut yang melewati proses pembasahan terlebih dahulu ada pula yang langsung di tanam ulang, dan ada juga yang melalui proses pembersihan gambut, misalnya gambut terkena kepingan sisa tumbuhan, daun, ranting, atau kayu maka gambut harus di bersihkan terlebih dahulu. Setelah menentukan jenis restorasi, lalu menentukan pemangku mana saja yang terlibat. Kemudian menentukan rentang waktu pelaksanaan restorasi, misalnya yang pemerintah tetapkan sekarang ini menentukan rentang waktu selama lima tahun.
Langkah yang ke tiga, yaitu Membasahi gambut (rewetting)


Membasahi kembali lahan gambut perlu di lakukan agar gambut tetap lembab dan tetap terjaga manfatnya juga agar gambut sulit terbakar. Pada langkah ini, yang kita lakukan adalah menata air. Menata air dengan cara membuat sekat kanal, agar air tetap berada di lahan gambut dan membantu daerah yang mengalami kekeringan air. Contoh video masyarakat yang membuat sekat kanal di bawah ini,

Langkah yang ke empat, yaitu Menanam di lahan gambut (revegetasi)

Setelah proses rewetting selesai maka lahan gambut dapat di tanami oleh tanaman yang ramah gambut seperti kelapa sawit, nanas, kakao, jelutung manisan labu, kopi, dan masih banyak lagi. Lahan gambut di tanam agar menjaga keberlangsungan ekosistem gambut, memperkokoh sekat kanal, serta melindungi lahan gambut dari kikisan aliran air kanal.
Dan langkah yang terakhir , yaitu Memberdayakan ekonomi masyarakat lokal


Tak hanya berhenti pada pulihnya ekologi dan penanaman ulang, restorasi juga harus memperhatikan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, agar terciptanya Sumber Daya alam dan Sumber Daya Manusia yang baik.
Dalam upaya merestorasi lahan gambut, mudah-mudahan kita bisa melakukannya sesuai langkah-langkah di atas. Sungguh penting peran masyarakat dalam hal ini, masyarakat harus memiliki jiwa kepedulian yang tinggi terhadap hutan gambut jika tidak kejadian yang sebelumnya terjadi mungkin akan terulang kembali. Sungguh hal yang tidak kita inginkan. Mari bersama-sama kita #pantaugambut , kita pantau, kita pelihara dan kita jaga. Jika kita ingin membaca atau mempelajari tentang bagaimana memantau gambut dan hal-hal yang berkaitan tentang gambut, kita bisa buka website di pantau gambut. Website pantau gambut adalah  platform daring yang menyediakan akses terhadap informasi mengenai perkembangan kegiatan dan komitmen restorasi ekosistem gambut yang dilakukan oleh segenap pemangku kepentingan di Indonesia, yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan gambut. Mari bersama-sama kita pelajari dan memaknai pengetahuan tentang gambut. Sekian tulisan dari saya, semoga bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan di Indonesia.

sumber informasi :

Komentar

  1. Semoga restorasi gambut berjalan lancar. Jgn lupa kunjungan balik ya agusdaud.id

    BalasHapus
  2. Situs Judi Slot Online QQ Casino Queen - CASINOLAND
    QQ Casino Queen merupakan situs slot online yang rekomendasi dengan informasi juga menyediakan permainan クイーンカジノ judi bola 11bet dengan juga betway login menyediakan oleh

    BalasHapus

Posting Komentar